News update:

Suara Mamasa

mamasa, suara mamasa, berita mamasa, budaya mamasa, korupsi mamasa, pemerintahan mamasa, pilkada mamasa, pendidikan mamasa, mamasa cyber news, kabupaten mamasa, wisata mamasa, bupati mamasa, dprd mamasa, rumah mamasa, upacara mamasa, pasar mamasa

Popular Posts

Polewali Mandar

Nasional

Rumah Adat Tokayan

Rumah Adat Tokayan adalah Rumah Adat Mamuju

Tedong Bonga

Tana Toraja tak cuma terkenal dengan budaya nya, daya tarik lain yakni adanya rumah dari kerbau termahal di dunia.

Rumah Adat Mamuju

Rumah raja mamuju dibangun tanpa menggunakan paku, tetapi menggunakan pasak untuk menyatukan balok-balok kayu

Baju Adat Toraja

Pakaian adat Toraja yang telah dimodifikasi dan dikenakan oleh duta Indonesia dalam ajang Manhunt International 2011

Wisata Kali Mamuju

Kawasan objek wisata permandian alam Kali Mamuju, Sulawesi Barat mulau dipadati pengunjung saat libur panjang

Gubernur : Mamasa Butuh Percepatan Pembangunan

Sabtu, 31 Desember 2011

MAMUJU — (MAMASA CYBER NEWS) Gubernur Sulawesi Barat, H.Anwar Adnan Saleh, menyatakan, Kabupaten Mamasa butuh perhatian serius guna mendorong percepatan pembangunan di wilayah itu.

"Saya cukup teharu atas pengakuan jujur Bupati Mamasa, Ramlan Badawi, bahwa daerahnya masih sangat tertinggal dari empat kabupaten lain yakni Kabupaten Polman, Majene, Mamuju dan Mamuju Utara,"katanya di Mamuju, Kamis.

Menurutnya, Mamasa merupakan salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai daerah destinasi wisata Sulbar.

Karena itu, potensi wisata di daerah itu akan bisa lebih baik apabila ada gerakan cepat untuk menggenjot pembangunan infrastruktur khususnya perbaikan jalan poros yang menghubungkan antar kebupaten.

"Jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dan Mamasa telah dirintis sejak 2009. Saat ini kondisinya belum baik akibat dukungan anggaran yang minim," kata dia.

Demikian pula jalan yang menghubungkan Kabupaten Polman dan Mamasa juga sangat memprihatinkan sehingga menggangu aktivitas perekonomian masyarakat Mamasa.

Olehnya itu kata dia, percepatan pembangunan di Mamasa membutuhkan campur tangan pemerintah pusat agar fasilitas umum seperti jalan dapat dirampungkan.

"Saya telah panggil bupati Mamasa untuk segera membuat surat permohonan kepada pemerintah pusat agar sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp 200 triliun sebagian diperuntukkan untuk membangunan infrastruktur jalan di Mamasa,"jelasnya.

Gubernur mengungkapkan, semua masalah yang dirasakan masyarakat telah tersimpan dalam catatan untuk diimplemtasikan hingga akhir masa jabatan 2016 mendatang.

"Janji politik saya akan tetap dilaksanakan karena itu merupakan amanah yang harus dilaksanakan,"tutur dia.


Sumber : antara news

Puluhan Titik Jalan Amblas Poros Mamuju-Mamasa



MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Puluhan titik jalan amblas sepanjang jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.

Pemantauan di Mamasa, Rabu, jalan yang menghubungkan Mamuju-Mamasa saat ini kondisinya semakin rusak parah.

Apalagi, jalan yang dirintis sejak 2009 hingga kini belum beraspal dan bahkan terdapat puluhan titik jalan amblas sehingga mengancam keselamatan pengguna jalan.

Belum lagi, puluhan titik longsor menjadi ancaman bagi pengguna jalan apabila melintasi dalam kondisi cuaca buruk atau hujan seperti di wilayah Kecamatan Rantebulahan, Kecamatan Aralle, Kecamatan Mambi, Kecamatan Tabulahang, Kecamatan Bambang, hingga menuju Kecamatan Malabo hingga kota Mamasa.

Puluhan titik jalan amblas dan titik longsor ini juga mengakibatkan sebagian rombongan gubernur Sulbar ke Mamasa harus berbalik ke Mamuju karena terjebak dalam kubangan lumpur.

Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh yang dikonfirmasi terkait kondisi jalan poros Mamuju - Mamasa mengatakan, akan menjadikan prioritas utama untuk menuntaskan pembangunan jalan minimal hingga akhir masa jabatannya tahun 2016.

"Pembangunan jalan ini telah kita rintis sejak 2009 dan saat ini kita upayakan agar jalan yang menghubungkan dua daerah ini bisa ditingkatkan,"katanya.


Masyarakat harus bersabar dengan kondisi jalan yang ada saat ini. Namun begitu, dirinya tidak akan diam dan akan segera mencarikan anggaran untuk memperbaiki akses jalan tersebut.

"Saya rasa saatnya kita mencari peluang untuk menuntaskan pembangunan jalan ini. Apalagi, daerah ini merupakan tempat kelahiran saya,"jelasnya.

Gubernur menyampaikan, masyarakat sangat merindukan hadirnya pembangunan jalan poros guna memudahkan akses untuk mendukung ekonomi masyarakat.

"Jika jalan poros ini membaik maka aktivitas ekonomi akan berjalan lancar. Makanya, saya akan berupaya agar kondisi jalan ini bisa diperbaiki untuk kepentingan masyarakat umum di daerah ini, "pungkasnya.


Sumber : antara news

Anggaran Pembangunan Jalan Malabo-Mamasa Ditiadakan


MAMASA  — (MAMASA CYBER NEWS)
Alokasi anggaran untuk pembangunan jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Mala'bo menuju ibukota Kabupaten Mamsa, Provinsi Sulawesi Barat, ditiadakan oleh pemerintah pusat.

"Sebenarnya pemerintah pusat telah bersedia memberikan alokasi pembangunan jalan poros Mala'bo ke Mamasa senilai Rp35 miliar yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) tahun anggaran 2012,"kata Gubernur Sulbar di Mamuju, Rabu.

Menurut Gubernur, alokasi pembiayaan untuk jalan tersebut terpaksa dihapus oleh teman-teman di DPR RI akibat ada informasi bahwa pembangunan jalan itu akan menimbulkan konflik di masyarakat.

"Kita tidak tahu siapa yang menyebarkan isu "miring" terkait pembangunan jalan poros Mala'bo ke Mamasa. Isu ini mengendorkan semangat teman-teman DPR RI karena khawatir menimbulkan masalah baru,"ujar Anwar.

Ia mengatakan, isu yang dihembuskan bahwa pembangunan jalan ini akan menyebabkan ribuan rumah kepala keluarga akan tergusur sehingga masyarakat menolak hadirnya pembangunan jalan tersebut.

"Ini tentu sangat merugikan kita karena semestinya anggaran itu bisa turun untuk merampungkan pembangunan jalan di daerah hasil pemekaran Kabupaten Polman ini,"jelasnya.

Karena itu kata dia, pemerintah pusat diharapkan ikut memberikan anggaran untuk pembangunan jalan tersebut sebab isu itu hanya disuarakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Masyarakat di daerah Mamasa sangat merespon dilakukannya pembangunan jalan. Makanya, pemerintah pusat diminta untuk kembali menyiapkan dana melalui sisa anggaran tahun 2011 sebesar RP200 triliun.

Dia menyampaikan, sisa anggaran yang tidak terserap APBN tahun 2011 sebesar Rp200 triliun itu diharapkan bisa digelontorkan ke daerah seperti di Mamasa untuk kelanjutan pembangunan infrastruktur jalan yang ada di daerah ini.
"Mamasa merupakan daerah tertinggal dan masih membutuhkan dukungan anggaran dari pusat sebab jika mengandalkan APBD rasanya itu tidak mungkin untuk menuntaskan dalam waktu singkat sebab sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih sangat minim,"pungkasnya.

Sumber : antara news

DPRD Mamasa bantah Ada Sengketa Pembangunan Bandara

Jumat, 30 Desember 2011



Mamasa, Sulbar — (MAMASA CYBER NEWS) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Muhammadia Mansur, membantah isu telah terjadi sengketa lahan pembangunan bandara udara di Kecamatan Sumarorong.

"Persoalan pembayaran ganti rugi lahan sudah dilaksanakan. Jadi, isu adanya sengketa itu hanya dihembuskan oleh oknum yang tidak menghendaki Mamasa maju seperi empat kabupaten lain di Sulbar," kata Muhammadia Mansur di Mamasa, Kamis.

Menurutnya, isu yang dihembuskan oleh oknum tersebut tentu merugikan masyarakat di daerah ini karena pemerintah pusat terpaksa menghapus alokasi anggaran pembangunan Bandara Sumarorong dalam batang tubuh APBN tahun anggaran 2012.

"Sebenarnya kebutuhan pembangunan bandara ini sekitar Rp150 miliar. Namun karena adanya isu terjadinya sengketa lahan sehingga pusat menghapus pembiayaan untuk tahun ini,"kata dia.

Beruntung kata dia, pemerintah provinsi melalui Gubernur Sulbar terpaksa mengalihkan anggaran pembangunan bandara udara Tampapadang Mamuju sebesar Rp14 miliar dari Rp65 miliar tahun anggaran 2012.

"Pengalihan alokasi dana itu tentu akan tetap mengacu pada mekanisme yang telah ada atau meminta persetujuan dari pemerintah pusat,"jelasnya.

Hal senada dikatakan Bupati Mamasa, Ramlan Badawi, menyampaikan agar masyarakat tak lagi membuat isu yang bisa merugikan daerah sendiri.

"Isu sengketa lahan pembangunan bandara ini cenderung dilakukan oleh oknum yang memiliki kepentingan politik saat pilgub 10 Oktober 2011," kata dia.

Makanya, kata dia, pemerintah pusat diharapkan tidak muda percaya dengan laporan LSM maupun laporan dari pihak mana pun tanpa melakukan cek silang ke pemerintah di daerah.

"Mestinya pusat tidak mudah percaya dengan isu sebelum menanyakan langsung kepada kami yang ada di daerah," jelas Ramlan.

Olehnya itu kata dia, untuk merampungkan pembangunan bandara Sumarorong dirinya telah menyurati gubernur untuk diteruskan kepada pemerintah pusat agar dana pembangunan bandara udara dikucurkan untuk daerah Mamasa.

"Kami telah melayangkan surat permohonan agar sisa anggaran yang tidak terserap di tahun 2011 sebesar Rp200 triliun dikembalikan ke daerah untuk percepatan pembangunan infrastruktur,"katanya.
Karena itu, bupati berharap Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengembalikan ke daerah dari sisa anggaran yang tidak terserap habis hingga akhir Desember 2011.

Sumber : antara news

Gubernur Ingatkan Bupati Mamasa Kontrol Proyek




Mamasa — (MAMASA CYBER NEWS) Gubernur Sulawesi Barat H.Anwar Adnan Saleh, mengingatkan Bupati Mamasa H.Ramlan Badawi agar melakukan kontrol proyek pembangunan di daerah itu. "Mamasa merupakan daerah yang masih tertinggal sehingga dibutuhkan percepatan pembangunan agar daerah ini sejajar dengan kabupaten lain di Sulbar,"kata Gubernur Anwar Adnan Saleh pada acara perayaan Natal di Gereja Sinode Mamasa, Rabu. 

Menurut gubernur, pelaksanaan pembangunan di daerah akan bisa berjalan optimal apabila dilakukan pengawasan yang baik. Olehnya itu, bupati hendaknya sering melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek pembangunan di daerahnya. "Jangan biarkan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan hanya dinikmati segelintir orang saja. Jika pengawasan lemah maka alokasi anggaran untuk pembangunan tidak akan pernah dirasakan masyarakat dalam waktu yang panjang,"kata dia. 

Ia mengatakan, bukan hanya bupati, namun ketua DPRD Mamasa, Muhammadia Mansur bersama anggotanya, jajaran kejaksaan untuk bersama-sama mengontrol kegiatan proyek. "Ini penting kita sikapi secara bersama-sama agar pelaksanaan pembangunan bisa berjalan efektif, efisien sehingga dampak pembangunan itu benar-benar bermanfaat untuk rakyat,"ucap Anwar. 

Apalagi kata dia, jika proyek yang anggarannya bersumber APBD provinsi maka hendaknya agar dilaporkan ke pemprov. "Jika ada proyek yang salah urus yang mengakibatkan kerugian negara maka saya minta dilaporkan dan pasti dalam waktu singkat akan kami kerahkan aparat kejaksaan untuk memeriksa kontraktor "nakal", "katanya mengingatkan.

Sumber : antara news

Warga Mamasa Diimbau tidak Terprovokasi



MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat Muhammadia Mansur mengimbau agar warga tak terpancing dengan berbagai isu yang bisa merugikan kepentingan daerah.

"Masyarakat Mamasa diharapkan lebih bijak apabila ada oknum yang sengaja menyebarkan isu yang muaranya hanya ingin melihat daerah ini stagnan tanpa ada pembangunan yang nyata," kata Mansur di Mamasa, Jumat (30/12).

Menurutnya, akhir-akhir ini banyak isu yang dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab bahwa pembangunan di daerah ini akan menimbulkan dampak sosial di masyarakat.

Contohnya, kata dia, pembangunan jalan negara yang menghubungkan daerah Mala'bo menuju kota Mamasa terpaksa anggarannya ditiadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui komisi di DPR RI saat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2012.

"Mestinya kita akan menerima kucuran dana pembangunan jalan Mala'bo ke Mamasa sebesar Rp35 miliar. Namun, alokasi dana itu dihapus oleh DPR RI karena adanya oknum menyurat ke pusat bahwa apabila pembangunan jalan ini dilaksanakan maka akan terjadi pertumpahan darah di Mamasa,"kata dia.

Bahkan kata dia, jalan poros Mamasa ini digemboskan isu bahwa ribuan rumah masyarakat akan tergusur.

"Isu seperti ini tentu sangat merugikan kita karena semestinya jalan negara yang menghubungkan Mala'bo ke Mamasa bisa dituntaskan tahun ini," kata dia.


Warga Keluhkan Pekerja Proyek Pelebaran Jalan

Rabu, 28 Desember 2011



MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Perusahaan yang melakukan pekerjaan proyek pelebaran jalan di jalur antara Mamuju–Mamasa mulai dikeluhkan sebagian warga.

Pasalnya, warga masyarakat yang kebun dan sawah hingga rumahnya yang rusak kerana dilalui proyek sedikit pun tidak mendapat perhatian.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Uhailanu Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa, M Rum, mengatakan, para pekerja proyek pelebaran jalan tersebut sama sekali tidak mau peduli dengan kerugian yang diderita warga. Kata Rum, tanah yang diambil tidak diganti rugi karena tidak memiliki bukti kepemilikan, setidaknya tanaman warga seperti pohon kelapa yang harus ditunggu puluhan tahun baru bisa berbuah dihargai. Jangan dirusak dan begitu saja.
M Rum sendiri memiliki sejumlah pohon kelapa di bekas rumahnya yang kini diruntuhkan untuk kepentingan pelebaran jalan. Dia mengaku tidak menerima se sen pun dari perusahaan pekerja proyek ataupun pemerintah. Kata M Rum, bila ada warga yang mempertanyakan soal tanaman atau rumah yang mengalami kerusakan akibat proyek pelebaran jalan tersebut, mereka hanya akan memperlihatkan surat izin melakukan pekerjaan yang kataya berasal dari pusat.
"Mereka mengatakan, kalau kami dihalangi silahkan tanda tangan di sini dan kami akan pulang," ujar M Rum, menirukan ucapan perusahaan pekerja proyek.
"Tentu saja masyarakat yang seperti saya tidak tahu hukum akan ketakutan," lanjut M Rum

75 KK Transmigran Tiba di Mamasa

MAMASA — (MAMASA CYBER NEWSSebanyak 75 kepala keluarga transmigran asal Jawa Timur dan Banten tiba di Mamasa. Mereka tiba di Keppe, Desa Rantebulahan, Jumat (16/12) dan ditampung sementara di halaman Sekolah Dasar sambil menunggu pemberangkatan menuju ke lokasi.


Menurut keterangan seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Kependudukan Kabaupaten Mamasa, Yance Demmarua, yang diperbantukan melakukan penjagaan di tempat penampungan sementara di halaman SD Negeri Rantebulahan Kecamatan Mambi, mengatakan, para transmigran tersebut akan ditempatkan di Passembuk Desa Botteng Kecamatan Mehalaan.

Di lokasi tersebut, menurut Yance, telah disiapkan tempat yang dilengkapi fasilitas untuk mereka memulai kehidupannya di tempat yang baru.
Sebelumnya, kata Yance, para transmigran dengan jumlah total 196 jiwa tersebut tiba di pelabuhan Pare Pare pada hari Kamis. Mereka yang datang dengan barang bawaan segala macam alat perabot rumah tangga termasuk sepeda, kemudian dijemput dan diantar langsung oleh staf dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Sulawesi Barat sampai di Keppe Desa Rantebulahan.
Karena medan jalan menuju ke lokasi yang cukup berat dan hanya bisa dilalui mobil hardtop, mereka terpaksa tidak bisa diangkut sekaligus dengan barang-barang bawaannya sehingga harus ditampung sementara di halaman sekolah sambil menunggu giliran diangkut ke lokasi.

Sumber : Mamasa Community

Program BUKU UNTUK MAMASA melalui MAMASA COMMUNITY



 MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS)
Hampir secara keseluruhan, bangsa yang sudah maju dan ingin maju, kegiatan membaca merupakan suatu kebutuhan, sama seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan (SPP). Membaca adalah satu aktivitas penting bagi terciptanya generasi-generasi yang memiliki wawasan luas dalam segal hal, dan sudah barang tentu peka terhadap kondisi lingkungannya. Ada pepatah yang mengatakan, dengan membaca kita bisa membedah isi dunia. Sebenarnya, dengan membaca, seseorang telah melibatkan banyak aspek; meliputi berpikir (to think), merasakan (to feel), dan bertindak melaksanakan hal-hal yang baik dan bermanfaat sebagaimana yang dianjurkan oleh bahan bacaan (to act).


Akan tetapi di negeri Ibu pertiwi ini, budaya membaca belum sepenuhnya menjadi laku keseharian, mengingat di satu sisi, pendidikan kita belum mampu meletakkkan pondasi dasar bahwa membaca adalah kebutuhan paling vital sebelum jauh menginjak tingkat pendidikan ke arah yang lebih tinggi. Di lain sisi, pendidikan sampai saat ini pun belum menjamah seratus persen sampai ke setiap wilayah pelosok negeri, terutama desa-desa terpencil yang tidak mendapat perhatian lebih, baik dari pemerintah daerah maupun pusat.


Masalah gemar membaca sudah menjadi masalah bangsa, karena rendahnya budaya membaca bagi bangsa kita sudah sangat memperihatinkan, belum lagi di era serba tekhnologi ini, budaya membaca semakin mengalami kemunduran, pasalnya, serbuan media elektornik, seperti televisi, internet, radio, dan lain sebagainya telah membuat aktivitas membaca menjadi pekerjaan yang dinomorkan berikutkan. Tidak hanya generasi yang instan yang bakal lahir, melainkan manusia-manusia yang tidak mengawali satu pekerjaan dari nol dan bersungguh-sungguh, sehingga orisinalitas ide serta beragam inovasi dari bermacam kreativitas menjadi hal yang sangat sulit direalisasikan, apalagi dikembangkan.


Dengan demikian, fenomena sosial di atas adalah terjadinya lompatan budaya dalam masyarakat. Kita telah diserbu budaya media massa, padahal budaya baca belum tercipta dengan kuat dan menyeluruh menyentuh ke semua lapisan struktur masyarakat.


Patut diketahui, di masyarakat Barat, munculnya budaya menonton televisi setelah didahului dengan terciptanya budaya baca yang kuat. Artinya, walaupun masyarakat Barat juga banyak menonton televisi, mereka tetap mampu mempertahankan budaya bacanya secara militan.


Gambaran nyata dari lemahnya budaya baca dalam masyarakat kita, tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2003. Penduduk berusia di atas 15 tahun yang membaca koran hanya berjumlah 55,11 %, sedangkan yang membaca tabloid atau majalah sebesar 29, 22 %. Penduduk yang membaca buku fiksi 44, 28 %, dan yang membaca buku pengetahuan 21, 07 %.
Keadaan tersebut semakin diperparah, sesuai laporan UNESCO, bahwa di atas 10 % warga Indonesia masih menderita buta huruf, jauh di atas negara-negara tetangga di Asia Tenggara, kecuali kawasan Indocina. Lebih dua kali lipat dari pria, perempuan Indonesia buta huruf.
Data BPS 2006 juga menunjukkan bahwa masyarakat yang mendapatkan informasi lewat cara membaca buu baru mencapai 23, 5 %. Kondisi itu lagi-lagi kontras dengan perolehan informasi dari televisi yang mencapai 85,9 %.
Tampak nyata bahwa televisi begitu digemari. Padahal menurut Dharma Singh Khalsa, dalam Brain Longevity, televisi menjadikan otak pasif, melumpuhkan kemampuan berpikir kritis, dan terutama sekali merusak kecerdasan spasial dan otak sebelah kanan. Bahaya paling besar dari televisi ialah mengalihkan perhatian orang dari membaca buku.


Sehingga satu pertanyaan yang layak untuk diajukan saat ini, apakah kita semua, apa pun profesi kita dan siapa pun adanya kita, untuk mau mempelopori terciptanya budaya baca dalam masyarakat.


Sepertinya, kita patut belajar dari seorang John Wood, eksekutif Microsoft yang memilih keluar dari pekerjaannya demi memelopori terciptanya budaya baca dan memberantas buta huruf.
la mendirikan tak kurang dari 3.600 perpustakaan di Asia; menggagas room to read bagi anak-anak penyandang buta aksara, anak-anak miskin dan putus sekolah. Ia begitu tersentuh hatinya tatkala bertemu dengan anak-anak buta aksara di kaki Gunung Himalaya.


Sebenarnya, kiprah John Wood telah menampar wajah sombong kita, para kaum terpelajar (weel educated) negeri ini yang masih malas untuk membaca.

Dari kondisi semacam inilah, Mamasa Community mencoba menghidupkan kembali budidaya membaca dari desa, karena sampai saat ini masyarakat desa semakin terpinggirkan oleh segala sistem yang berjalan di negeri atau dunia ini. Dengan kata lain, masyarakat desa masih dipaksa tidur lelap di atas kubangan kebodohannya.


Maka dari pada itu, Mamasa Community berencana membuka layanan baca gratis atau taman bacaan bagi masyarakat untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. di daerah Mamasa Sulawesi Barat, dari kegiatan tersebut, Mamasa Community berharap akan lahir benih-benih generasi desa yang cerdas, matang dan maju untuk menjauhi segala ketertinggalannya.
Bagi yang berkerinduan membantu bisa kirim ke:
 

TRIPUTRA COMPUTER
d/a. Samping Bank Sulselbar, Rante-Rante, Desa Osango, Kec.Mamasa, Kab. Mamasa.
a/n. Alfian Demmapapa
cp. 085299927809

Pembangunan Bandara Sumarorong

Selasa, 27 Desember 2011




MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Pembangunan Bandara Sumarorong di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, pada 2012 mendapat alokasi anggaran dari APBN sekitar Rp14 miliar.

Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Sabtu, mengatakan alokasi anggaran pembangunan Bandara Sumarorong tersebut diambilkan dari anggaran yang akan dialokasikan untuk Bandara Tampapadang di Kabupaten Mamuju.

“Sedangkan Bandara Tampapadang Mamuju pada 2012 mendapat alokasi anggaran dari pemerintah pusat Rp62 miliar,” katanya.

Namun, kata dia, karena anggaran tersebut besar, sebagian diambil dan dialokasikan untuk pembangunan Bandara Sumarorong Mamasa, yakni Rp14 miliar.

Ia mengatakan, Sumarorong butuh dibangun cepat karena akan menjadi bandara perintis di Sulbar untuk memperpendek jarak antara Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Mamuju.

“Dengan dibangunnya Bandara Sumarorong Mamasa maka jarak antara Kabupaten Mamasa yang terletak di pegunungan Provinsi Sulbar dan Kabupaten Mamuju akan semakin dekat, tidak akan memakan waktu lama seperti sekarang mencapai delapan jam,” katanya.

Menurut dia, dengan adanya jasa transportasi udara itu nantinya, pengelolaan sumber daya alam Mamasa akan dapat dikelola maksimal, dan sejumlah daerah terisolasi akan mampu dijangkau sehingga perekonomian akan tumbuh di daerah itu.

Ia mengatakan, pada 2011 Bandara Sumarorong mendapatkan alokasi anggaran untuk pembangunannya sekitar Rp100 miliar dari pemerintah pusat.

“Namun anggaran itu tidak dicairkan karena ada masalah pembebasan lahan milik masyarakat,” katanya. Gubernur berharap pada tahun mendatang Pemerintah Kabupaten Mamasa dapat menyelesaikan pembebasan lahan agar tidak ada lagi kendala ketika ada bantuan mengalir dari pemerintah pusat.

Sumber : antara news

Warga Keluhkan Pelayanan Indosat di Mamasa



MAMASA - (MAMASA CYBER NEWS) Sejumlah warga yang ada di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, mengeluhkan pelayanan Indosat karena dinilai mempermainkan tarif pulsa.

"Semenjak Indosat memberikan pelayanan jasa komunikasi hingga ke kecamatan di Kabupaten Mamasa, masyarakat memang cukup terbantu karena mereka dapat berkomunikasi dengan seluruh kerabat dan keluarga maupun teman sekerjanya di luar Kabupaten Mamasa, kata Azhar saat mewakili puluhan warga Kabupaten Mamasa di Mamasa, Senin.

Namun, lanjutnya, sebagian besar masyarakat mengeluh karena tarif pulsa yang diberikan Indosat ketika setiap warga akan menggunakan jasanya berhubungan dengan pihak lain di luar Kabupaten Mamasa karena dinilai tidak wajar.

Ia mengatakan, apabila warga Mamasa mau berkomunikasi dengan kerabat atau keluarganya yang ada di luar Kabupaten Mamasa, maka tarifnya cukup mahal, tanpa masyarakat mengerti mengapa demikian.

"Kalau masyarakat dari Mamasa menelpon kerabatnya ke Kabupaten lain di Provinsi Sulbar maka tarifnya cukup mahal yakni setiap 15 detik tarifnya mencapai Rp40.000," ujar Azhar yang juga Ketua Komunitas masyarakat peduli lingkungan.

Tetapi, kata dia, kalau masyarakat dari kabupaten lain di Sulbar menelpon kerabatnya yang ada di Kabupaten Mamasa maka tarifnya per 15 detik hanya Rp150.

Akbar, warga lainnya mengaku sangat dirugikan dengan kondisi itu karena pemakaian pulsa yang tarifnya begitu tinggi ketika menghubungi keluarganya di luar Kabupaten Mamasa, cukup membebani ekonominya.

"Mestinya ketika menghubungi atau dihubungi dari luar Kabupaten Mamasa, tarifnya sama, tetapi ini kok berbeda, tarif ketika menghubungi dari Kabupaten Mamasa justru mahal, ada apa dengan pelayanan Indosat," katanya.

Oleh karena itu ia meminta pihak Indosat menjelaskan mengenai tarif yang berbeda itu jangan sampai masyarakat dirugikan pelayanan yang ada di Kabupaten Mamasa.

"Indosat mesti melakukan penjelasan kepada masyarakat, minimal melalui pers, mengapa tarif menghubungi dari Mamasa justru mahal, padahal ketika masyarakat di luar Mamasa menghubungi kerabatnya ke Mamasa murah," kata Sahar warga lainnya.

Jangan sampai, lanjutnya, ada dugaan permainan tarif yang dilakukan pengelola Indosat yang ada di Mamasa, ini harus menjadi perhatian pengelola Indosat yang ada di Pulau Sulawesi jangan sampai konsumen terus dirugikan. 

Sumber : Antara News

BHINEKA TUNGGAL IKA CUMA SLOGAN


 
JAKARTA — (MAMASA CYBER NEWS) Saat ini masyarakat saat seolah-olah telah kehilangan jati dirinya dan melupakan akar budaya. dimana-mana nampak sikap pluralisme yang ada pada Masyarakat Indonesia yang heterogen pun meluntur. Dengan melunturnya pluralisme membuat masyarakat seakan melupakan nilai-nilai budayanya dan yang lebih parah lagi saat ini masyarakat sudah kehilangan jati dirinya sendiri.

Bhineka Tunnggal Ika ang menjadi simbol dari keberagaman Masyarakat di Indonesia hanya menjadi sebuah "SLOGAN" semu. Bhineka Tunggal Ika belum menjadi jiwa bagi Masyarakat dan Pemerintah Indonesia.

Disana sini masih terjadi pemaksaan kehendak dalam upaya pemenangan suatu indentitas untuk mengatur ruang hidup bersama yang plural, salah satu contoh adalah disahkannya UUD No.44 Tahun 2010 tentang Pornografi dan ditolaknya permohonan uji materi UU oleh Mahkamah Konstitusi merupakan persoalan bahwa negara telah tunduk kepada rezim moral Agama tertentu dalam mengatur Indonesia.Sehingga saat ini hukum Agama menjadi hukum Negara dan ini adalah salah satu contoh bahwa makna dari Bhineka Tunggal Ika belum mencerminkan wajah Indonesia.

Indonesia penuh dengan warna yang Indah yang tergambar dalam Bhineka Tunggal Ika, Indonesia adalah Negara yang memiliki kebudayaan yang tiada duanya dan paling beragam didunia yang dipertegas dalam Bhineka Tunggal Ika.

Bhineka Tunggal Ika harus tetap dipertahankan oleh Masyarakat dan Negara Indonesia dan harus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Konstitusi yakni Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Negara-MU adalah Negara-KU juga, Bangsa-MU adalah Bangsa-KU juga yaitu Indonesia...!!!!!!!!!!!!


Bandara Mamasa Beroperasi 2013

Senin, 26 Desember 2011


MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Barat, menyatakan Bandara Sumarorong di Kabupaten Mamasa, akan mulai beroperasi 2013. Saat ini proyek pembangunan masih tahap perintisan infrastruktur.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sulawesi Barat,H.Ismail Zainuddin, Kamis (9/6) mengemukakan pembangunan bandara tahap pertama menggunakan anggaran pendapatan belanja nasional (APBN) tahun anggaran 2011 melalui Kementerian Perhubungan sebesar Rp50 miliar.

Menurutnya, untuk bisa merampungkan pembangunan bandara itu maka tentu pemerintah harus kembali menyiapan dana besar hingga Rp100 miliar. Karena itu kata dia, Pemprov Sulbar kembali mengharapkan ada tambahan tahap selanjutnya guna merampungkan pembangunan secara total sehingga tahun 2013 telah dapat didarati pesawat. "Tambahan anggaran ini akan kita usulkan kepada pemerintah pusat agar kembali mengalokasikan kelanjutan pembangunan hingga Rp100 miliar," tuturnya.

Ia mengemukakan, alokasi dana tahap kedua pembangunan bandara ini akan diupayakan bisa dialokasikan melalui APBN-P tahun 2011. "Memang kebutuhan anggaran cukup tinggi karena bukan hanya landasan pacu yang akan kita bangun namun berbagai fasilitas lainnya harus disiapkan sebagai penunjang kebutuhan penerbangan di daerah itu seperti perumahan, terminal dan pembangunan infrastruktur lainnya," ungkap Ismail.

Ia mengatakan, daerah Mamasa hanya dapat berkembang apabila mendorong sektor pengembangan pariwisata dan beberapa sektor pengembangan perkebunan komoditi kopi dan kakao. Karena itu, kata dia, Pemkab Mamasa juga diharapkan mampu membangun infrastruktur jalan yang memadai untuk mensingkronkan program yang ada di daerah itu.

Pabrik Minyak Nilam Mulai Berproduksi

Rabu, 21 Desember 2011

Pohon Nilam Banyak Terdapat di Mamasa

Petani yang mengembangkan tanaman nilam khususnya di kecamatan Mambi dan Aralle, Kabupaten Mamasa kini tak perlu ragu lagi akan hasil panen nilamnya.

Pasalnya pabrik penyulingan minyak nilam yang dibangun oleh seorang pengusaha kelahiran Mambi, kini mulai berproduksi. Pabrik itu kini siap menampung dan membeli bahan baku nilam dari petani.
Pabrik penyulingan minyak nilam yang berlokasi di jalan poros Mambi dan Aralle tepatnya di Desa Tapalinna, Kecamatan Mambi.

Minyak Nilam
 
Menurut salah seorang karyawannya, jika penyulingan daun nilam kering dalam satu tungku sebanyak empat kuintal dalam waktu sehari semalam. Dan dalam satu kali penyulingan, satu tungku, bisa menghasilkan antara 5 hingga 7 kilo sari minyak nilam.
Menurut penjaga pabrik, hasil penyulingan di pabrik yang merupakan milik seorang pengusaha dan juga pelaut ini, nilam hasil dari pabrik selanjutnya dijual ke beberapa negara seperti Singapura, Philipina dan Taiwan dengan harga Rp400 ribu hingga Rp700ribu, per kilo sari minyak nilam.
Saat ini pabrik yang menggunakan kayu bakar untuk proses penyulingan tersebut memiliki dua tungku penyulingan.

Harga nilam kering ditingkat petani di kecamatan Aralle dan Mambi sendiri saat ini, masih bervariasi. Hamsah, salah seorang petani mengatakan, saat ini harga nilam masih terbilang murah.
“Pemilik pabrik membeli nilam dari petani dengan harga Rp 4000 per kilogram jika langsung dibawa ke pabrik. Namun kalau pedagang pengumpul atau mendatangi petani maka harganya bisa lebih murah. Itu juga tergantung tingkat kadar airnya.”ujar Hamsah.

Kata Hamsah, meski tanaman nilam baru sekitar dua tahun terakhir mulai dikembangkan namun panen nilam ditempatnya cukup melimpah, hal ini disebabkan karena tanaman ini tidak membutuhkan pemeliharaan khusus.

Source of Content : Ujung Pandang Express

Turbin Listrik Mikrohidro Buatan Linggi

Sabtu, 17 Desember 2011



Linggi (45) memupus sejarah gelap warga Desa Batang Uru, Kecamatan Sumororang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yang selama puluhan tahun tidak terlayani listrik PT PLN. Turbin listrik mikrohidro buatannya menerangi malam dan memutar roda ekonomi warga.

MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Di tengah krisis listrik nasional, warga Batang Uru dan 50 desa lainnya justru berlimpah energi.
”Sebelum ada listrik, desa ini sepi. Kalau malam gelap sekali. Kalau ada keperluan malam keluar rumah, kami bawa obor atau lampu minyak,” ujar Sappe (80), warga Batang Uru, Minggu (7/2).

Kesulitan warga seperti warisan turun-temurun. Linggi yang mantan Kepala Desa Batang Uru terpanggil untuk mengakhirinya. Ia tidak mau lagi berpangku tangan menunggu kehadiran pemerintah yang entah kapan akan muncul untuk membangun desanya.

Pengetahuan membuat turbin pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang ditimba dari Yayasan Turbin dipraktikkannya. Linggi merogoh saku pribadi untuk membuat turbin berdaya 3.000 watt di bengkel sederhana miliknya. Pada 1993 aliran air Sungai Panderangan berubah menjadi energi listrik yang menerangi malam di Batang Uru.

Tiga tahun kemudian turbin diganti dengan kapasitas 8.000 watt. Dua tahun berikutnya Linggi menambah dua turbin masing-masing berdaya 7.000 watt. Sebagian daya dipakai untuk mengembangkan bengkel pembuatan turbin milik Linggi dan selebihnya untuk warga.

Pada 2007 dibangun turbin baru berkapasitas 30.000 watt, kerja sama masyarakat serta Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dan Proyek Tenaga Listrik Mikrohidro. Listrik pun mengalir siang-malam. Warga masyarakat Batang Uru bisa mengembangkan usaha bengkel las, toko kelontong, warung makan, dan penggilingan padi bertenaga listrik.

Inisiatif cerdas Linggi itu bak era Renaisans (kebangkitan kembali) warga Batang Uru serta 50 desa lain di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah, yang kini memasang turbin buatan Linggi. Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (Bakti) mencatat ada 15.000 pelanggan yang menikmati listrik.


Dua Nama Muncul Duduki Jabatan Calon Wabup Mamasa



MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Dua nama semakin mengerucut untuk menduduki posisi jabatan Wakil Bupati Mamasa, Sulawesi Barat, setelah nyaris empat bulan tidak terisi.

"Jabatan wakil bupati (Wabup) Mamasa lowong selama berbulan-bulan pasca wakil bupati Mamasa, Ramlan Badawi diangkat menjadi bupati menggantikan Obed Negodepparinding yang diberhentikan akibat  kasus dugaan korupsi," kata Ketua DPRD Mamasa, Muhammadia Mansur di Mamuju, Jumat.

Menurut dia, Obed Nego yang terpilih sebagai bupati terpaksa diberhentikan sebelum berakhir masa jabatannya karena menjadi terdakwa kasus korupsi APBD Pemkab Mamasa saat menjabat sebagai ketua DPRD Mamasa periode 2004-2009.

"Saat ini dua nama semakin mengerucut untuk menduduki jabatan wakil bupati hingga akhir masa jabatan 2013 mendatang," ucapnya.

Muhammadia mengatakan, dua nama tersebut masing-masing dari kader partai Golkar yakni Ketua Fraksi Golkar DPRD Mamasa, Bonggalangi, SE dan Sakaria Sule mantan anggota DPRD Sulbar juga berasal dari Partai Golkar.

"Dua nama ini telah kita sampaikan kepada DPD I Partai Golkar. Saat ini kita menunggu hasil keputusan dari DPD I sebelum diangkat menjadi Wakil Bupati Mamasa," jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Mamasa Ramlan Badawi mengakui, jika dirinya sangat membutuhkan seorang wakil untuk membantu menjalankan roda pemerintahan.
Menurut dia, kalau wakil bupati sudah terisi, maka roda pemerintahan akan berjalan lebih baik lagi.

"Wakil memang sangat diperlukan melihat padatnya tugas saya. Contohnya, kalau saya lagi keluar mengurus anggaran di pusat, maka wakillah yang akan mengambil alih tugas saya," ungkap dia.

Ramlan mengatakan, siapa pun dari keduanya yang diangkat menjadi wakil bupati maka dirinya siap melakukan kerjasama. Apalagi, keduanya merupakan orang-orang yang sempat bersama dirinya memperjuangkan pembentukan Kabupaten Mamasa.
"Tidak masalah siapa nantinya yang akan terpilih diantara keduanya. Saya yakin mampu bekerja sama dengan mereka karena mereka adalah teman-teman saya," ucap Bupati Ramlan.


Pengusaha Keluhkan Kondisi Jalan di Mamasa


MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Pengusaha mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, karena tidak memadai dan banyak yang rusak.

"Salah satu kendala bagi para pengusaha untuk menanamkan investasi di Kabupaten Mamasa adalah buruknya infrastuktur jalan di daerah ini," kata Zaenal Tayeb pengusaha dari Bali saat berkunjung ke Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, buruknya jalan di Kabupaten Mamasa membuat investor tidak tertarik memulai investasi di daerah itu, mesti harus diakui Mamasa merupakan daerah yang kaya sumber daya alam.

"Sumber daya alam Mamasa cukup melimpah namun sulit dikelola menjadi aset ekonomi karena akses transportasi ke daerah itu sangat sulit," katanya.

Menurut dia, infrastruktur jalan Mamasa yang berjarak sekitar 300 kilometer di atas gunung dari Kota Mamuju harus dibenahi dulu kalau mau pengelolaan kekayaan daerah ingin dimaksimalkan.

"Jalan menuju Kabupaten Mamasa yang berlubang, becek dan sebagian belum diaspal harus dibenahi terlebih dulu kalau daerah ini mau dikelola sumber daya alamnya secara maksimal," ujarnya.

Ia juga meminta jalan antara Kabupaten Mamasa yang menhubungkan dengan Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), juga harus dibenahi, karena jika diperbaiki akan memperlancar hubungan ekonomi antara Provinsi Sulbar dan Sulsel.

"Pemerintah pusat diharapkan membantu pengusaha di Sulbar membangun infrastrukturnya seperti jalan dan jembatan yang belum memadai agar pengelolaan sumber daya alam untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan daerah dapat dimaksimalkan," ujarnya.

Ia mengaku berniat menanamkan investasi dengan membuka areal perkebunan kopi hingga ratusan hektare kalau seandainya distribusi kopi dari Mamasa menuju Kota Mamuju bisa lancar dengan dibangunnya infrastruktur jalan.

Sumber : antara news


Longsor Lumpuhkan Ekonomi Masyarakat Sillanan

Jumat, 16 Desember 2011



TORAJA — (MAMASA CYBER NEWS) Kota Makale Minggu (11/12) longsor sepanjang 30 meter menyebabkan badan jalan poros Mebali Buntu putus total akibat tertimbun material.

Hujan yang mengguyur dimusim hujan ini serta daerah Toraja termasuk rawan longsor, Kamis (15/12/2011) hasil pemantauan kabar-toraja.com dilokasi longsor akibat jalan utama terputus menyebabkan roda perekonomian masyarakat lumpuh total karena akses jalan alternatif tidak ada.

Meskipun loder sudah diturunkan Pemda ke lokasi membersihkan tanah yang menutup badan jalan nampaknya tidak membuahkan hasil. Akibat badan jalan rawan longsor sehingga alat berat susah menembus tingginya material longsor.

Nampak dilokasi Camat Gandangbatu Sillanan M.O.Paembonan, Kapolsek Mengkendek AKP Sudarman serta Kepala Lembang Sillanan Marten Galigo, dibantu polisi setempat siap siaga memberikan pelayanan dan arahan kepada masyarakat mengalihkan perjalanan ke poros lain.

Sumber : kabar toraja


BKKBN Optimistis Target Peserta KB Baru Tercapai


MAMUJU — (MAMASA CYBER NEWS) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Barat, merasa tetap optimistis target peserta KB baru bisa tercapai hingga 100 persen di tahun anggaran 2011.
"Jumlah peserta KB baru hingga medio Oktober 2011 telah mencapai 46.995 orang atau 97 persen dari jumlah beban yang ditargetkan sebesar 48.450 orang," kata Kepala Bidang Adpinlitbang BKKBN Sulbar, Dra A Ritamariani di Mamuju, Senin.
Menurutnya, peserta KB baru di Kabupaten Polman mengalami perkembangan yang signifikan sesuai dengan hasil persentase capaian dari empat kabupaten lainnya Sulbar diantaranya Kabupaten Mamuju, Majene, Mamasa dan Kabupaten Mamuju Utara.
"Peserta KB baru di Polman ditargetkan hanya sekitar 9.500 orang, namun ternyata realisasinya melampaui target sasaran menjadi 12.443 atau setara 130,98 persen,"kata dia.
Ia mengatakan, kabupaten Mamasa berada pada urutan kedua jumlah peserta KB baru dengan pencapaian sebesar 6.746 dari beban target sebesar 6.405 peserta.
Kemudian kata dia, ditempati Kabupaten Mamuju dengan capaian sebesar 16.005 dari beban target sebesar 17.104 orang atau hanya 93,57 persen.
Sedangkan capaian peserta KB baru di Kabupaten Mamuju Utara berada pada urutan keempat dengan pencapaian sebesar 6.232 dari target sebesar 8.106 orang dan posisi Kabupaten Majene berada urutan terakhir dengan tingkat capaian sebesar 5.569 orang dari target sebesar 7.335 orang.
Ia menjelaskan, dengan sisa waktu yang ada maka pihaknya optimistis kontrak kinerja peserta KB baru akan mampu mencapai angka 100 persen.
"Ini juga setelah melihat animo masyarakat untuk menjadi peserta KB baru setiap kabupaten menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan walaupun masih ada kabupaten yang masih lambat capaiannya," terangnya.
Dia mengatakan, program KB harus mendapatkan dukungan semua pemangku kepentingan dan berbagai mitra kerja sehingga visi BKKBN yakni penduduk tumbuh seimbang tahun 2015 mampu diwujudkan secara maksimal.


Bupati Mamasa Minta Dukungan Dana Pembangunan Jalan



MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Bupati Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat Ramlan Badawi, minta dukungan dana dari pemerintah pusat serta pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur jalan di wilayah itu.

"Kondisi jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Polman menuju Kabupaten Mamasa hingga kini mengalami kerusakan parah sehingga menjadi pemicu buruknya ekonomi di daerah kami,"katanya di Mamuju, Jumat.

Demikian halnya kondisi jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dan Mamasa juga kondisinya masih dalam tahap perbaikan.

"Jalan provinsi ini menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi, sehingga kami banyak berharap pasangan gubernur terpilih Anwar Adnan Saleh - Aladin S Mengga, mencurahkan perhatiannya untuk melakukan perbaikan jalan,"pintanya.

Ia mengatakan, kemanpuan APBD yang sangat terbatas tentu tidak akan mampu menyelesaikan pembangunan jalan yang menghubungkan daerah Mamasa ke Polman dan Mamasa ke Mamuju.

Buruknya kondisi jalan di Mamasa kata dia, akan semakin memperburuk ekonomi serta majunya sektor pariwisata.

"Mamasa yang dicanangkan sebagai daerah destinasi wisata berdasarkan Surat Keputusan Gubernur akan sulit berkembang jika infrastruktur belum membaik. Makanya, perbaikan jalan provinsi itu merupakan kebutuhan mendesak,"terangnya.

Menurut dia, daerah Mamasa salah satu kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Polman dan masih tertinggal jauh dari empat kabupaten lain di Sulbar.

Untuk mempercepat laju pembangunan di daerah Mamasa, lanjutnya, maka daerah ini membutuhkan pembangunan jalan untuk memudahkan interkoneksi dari kabupaten ke kabupaten lainnya.

Selain itu, untuk membangun daerah Mamasa maka pemerintah juga membutuhkan keterlibatan pihak swasta.

"Pemerintah kabupaten Mamasa akan mempermudah apabila ada minat investor yang berkeinginan melakukan investasi di daerah kami sepanjang memenuhi aturan yang telah ada, "kata Ramlan.

"Mamasa merupakan daerah kaya dengan potensi alam, baik pada sektor pertambangan, pariwisata dan perkebunan. Namun, potensi ini masih tidur dan perlu dibangunkan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan ekonomi masyarakat Mamasa,"ujar Bupati.


Sumber : antara news



Bupati Mamasa Raih Predikat Penyelenggaraan Pemerintahan Terbaik


Bupati Kabupaten Mamasa, Ramlan Badawi menyatakan bangga atas predikat sebagai kabupaten terbaik dari lima kabupaten di Sulawesi Barat, yang mampu menerapkan sistem penyelenggaraan pemerintahan terbaik.

"Hasil evaluasi Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi yang memberikan penilaian sebagai daerah yang mampu menerapkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tentu sangat membanggakan. Ini merupakan capaian yang harus kami pertahankan di masa mendatang," kata Ramlan Badawi usai mengikuti pengarahan Mendagri di Mamuju, Jumat.

Menurut dia, prestasi yang ditorehkan ini merupakan kerja keras semua stakeholder di daerahnya sehingga Mamasa mendapat catatan prestasi sebagai daerah yang berhasil menerapkan sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Selain itu, lanjut Ramlan, keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan itu juga karena hubungan antara eksekutif dan legislatif berjalan harmonis.

"Kerjasama apik antara eksekutif dan legislatif merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keberhasilan eksekutif juga merupakan bagian keberhasilan legislatif," jelasnya.

Untuk itu, lanjutnya, penilaian yang diberikan oleh Mendagri ini akan menjadi cambuk untuk bisa memberikan yang terbaik dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang good governance.

"Kami menyadari masih banyak kelemahan yang harus dibenahi, termasuk sistem pengelolaan keuangan agar kelak bisa meraih predikat penilaian BPK opini wajar tanpa pengecualian," terangnya.

Sebelumnya, Mendagri Gamawan Fauzi mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Kemendagri tahun ini mencatat Kabupaten Mamasa mendapat predikat tertinggi.

Menurut dia, Kabupaten Mamuju berada pada posisi kedua, menyusul Kabupaten Polewali Mandar. Sedangkan Kabupaten Mamuju Utara berada pada posisi keempat dan posisi terendah pelayanan pemerintah daerah didapatkan Kabupaten Majene.

Mendagri menyampaikan, penilaian ini dilaksanakan untuk seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia dan untuk empat kabupaten di Sulbar berada pada posisi tinggi di antara ratusan daerah tingkat II di Tanah Air.

"Kabupaten Majene secara umum berada pada posisi sedang dengan peringkat 292 se-Indonesia dan Kabupaten Mamasa menempati urutan 137 se-Indonesia," urai Mendagri Gamawan.

Sumber : antara news



Nosu


MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Nosu adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Indonesia. Kecamatan Nosu terdiri dari beberapa desa yakni Desa Nosu, Desa Batu Papan, Desa Siwi, Desa Minanga, Desa Minanga Barat dan Desa Masewe.

Tradisi Mebaba' dan Mangngaro merupakan salah satu tradisi yang memiliki daya tarik tersendiri. Khusus tradisi Manggaro hanya ada di Nosu.




Nosu Merupakan Kecamatan Tertinggi di Sulawesi Barat. Wilayah Nosu yang dikelilingi Perbukitan dan hutan lebat menciptakan suasana sejuk dan dingin. Nosu adalah "Malino-nya" Sulawesi Barat. Di pagi hari Nosu selalu diselimuti embun dan kemudian menghilang sekitar jam 9 pagi. Nosu terkenal sebagai penghasil Markisa dan alpukat.




Nosu juga pernah menjadi tempat sidang raya PGI 12-16 November 2009  






Sumber mata pencarian utama masyarakat Nosu adalah kopi dan Padi.


Sumber : Ensiklopedia Wikipedia Bahasa Indonesia


Teruskan Saja "Natal" Kita Kawan!

Rabu, 14 Desember 2011

Teruskan, teruskan saja Saudaraku!
Buat acara Natal yang megah, yang meriah!
Undang Santa Claus, beli patung Yesus, bikin dekorasi yang banyak!
Beli pohon Natal, bola-bola Natal, lampu kelap kelip

Di setiap acara Natalmu, sediakan konsumsi,
bukan sembarang makanan, tapi yang bergengsi
Jika perlu sediakan Miras yang memabukkan
Jangan tahan kucuran danamu, karena Natal hanya setahun sekali
Jadikan ini perayaan yang membanggakan, Tuhan suka yang terbaik dari manusia!

Undang artis, grup band yang keren,
pasang namanya besar-besar di poster
Undang pendeta yang ngetop,
Jadikan ini perayaan yang membanggakan, Tuhan suka yang terbaik dari manusia!



Undang jemaat gereja lain,
persekutuan mahasiswa lain,
lembaga pelayanan mahasiswa yang lain
orang-orang Kristen yang lain!

Semakin banyak yang datang ke acara Natal kita,
kita semakin berhasil!
Semakin banyak yang merasa puas dengan acara yang kita buat,
kita semakin bahagia!

Ya, teruskan, teruskan saja Saudaraku!

Karena setengah hidupku telah kulewati Natal dengan tema-tema
"Makna Natal"
Semua orang Kristen merasa telah kehilangan makna Natal,
dan selalu membahas seputar tema yang sama

Namun meski bicara tentang makna Natal...
dengan semua perayaan, kebaktian, dan pesta itu,
sesungguhnya mereka semua telah kehilangan maknanya
Terus saja bicara, sementara tindakan mereka tak mencerminkan kesederhanaan, kerelaan Tuannya!

Ayo kita bikin acara Natal yang keren,
dengan segala macam musik dan hiasan,
dengan kesibukan panitia dan persiapan pembicara,
dengan konsumsi dan gaji, kenang-kenangan dan souvenir

Teruskan saja,
bukankah perayaan ini untuk memuaskan manusia?
Membuat manusia berdecak kagum dan "menyadari makna Natal yang sesungguhnya"?

Teruskan saja saudaraku, 
Jangan pernah pikirkan kenapa Yesus memilih lahir di tempat sunyi dan mendadak
dengan puji-pujian malaikat yang hanya disaksikan segelintir gembala
Peduli apa kenapa Tuhan mengundang gembala hina dan hewan ternak menyaksikan karya-Nya

Teruskan Saudaraku., untuk apa memikirkan pengorbanan Yesus
Di kandang, Ia lapar, kotor oleh debu,
Di taman Getsemani, Ia berdoa berkeringat darah,
di salib, Ia mempedulikan para pembunuh-Nya,
Tuhan Yesus merayakan setiap Natal-Nya dengan kita orang-orang berdosa di hati-Nya
Mereka yang miskin, teraniaya, cacat, sengsara, berbeban berat…

Yesus yang lebih menghargai kerelaan daripada kebanggaan manusia
Menjalani makna kelahiran dan kehidupan-Nya dengan tindakan nyata bukan omong kosong
Hidup dan mati untuk orang-orang berdosa
Yang lahir juga untuk orang-orang hina

Bukan makan minum pesta dan duduk dengar khotbah bermuka ceria bersama orang-orang Kristen pemegang 30% kekayaan dunia!

Tradisi oh tradisi,
mengapa kita melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyang kita? (Matius 15:3)


Makna hidup Yesus bukanlah hanya untuk kita bicarakan, namun kita hidupi!

MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) 2011

Undangan Natal 2011


MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Tempo hari seorang malaikat memberiku undangan. "Perayaan Natal 2011 Tahunan", kartunya bertulis. Terukir besar-besar di tengah kartu tersebut ialah nama Sang Pengundang dengan tinta emas,"Yesus Kristus," katanya. Tepat di bawah tulisan tersebut, "Raja Segala Raja" terukir dengan tinta perak. Namun sebelum aku berkata "wow", sang malaikat telah menghilang.

Segera waktu yang ditetapkan tiba, hingga kusiapkan setelan terbaikku. Pakaian terkeren, celana terlicin, parfum terharum, rambut terklimis, sepatu paling mengkilap. Kutatap kartu undangan itu dan berdecak,"Raja Segala Raja…"

Tujuanku satu yang pasti: gedung gereja. Tuhan pasti mengundangku ke sana. Tempat orang-orang beragama berkumpul, memuji dan menyembah Tuhan. Ya, di antara wajah penuh senyum, hiasan Natal, pakaian bagus, wangi parfum, pohon cemara, lilin, dan bangku gereja… di antara lagu-lagu menyentuh, romantika drama Natal, khotbah syahdu dan sentimental…

Tapi tunggu… Di mana Dia?
Perayaan pun selesai, dengan kotak makanan tertumpuk di tong sampah, lilin bekas, dan gereja kembali sepi. Orang-orang keluar dengan wajah penuh tawa, gembira seperti tanpa beban. Namun dari kerumunan ribut itu, aku celingukan mencari Yesus. Di mana Dia?

Ah, sudah kuduga. Aku salah tempat. Dia pasti ada di hotel berbintang atau restoran mewah.

Rupanya gereja berpindah ke hotel berbintang dan restoran mewah. Pasti mereka telah mengantisipasi kegemaran Tuhan. Perayaan setahun sekali, bukankah harus sepenuh hati? Tak salah lagi, Tuhan pasti mengundangku ke sini, untuk menunjukkan kekayaan dan kemuliaan-Nya. Dan di antara kursi-kursi berselimut, meja-meja bundar, suara merdu paduan suara, perhiasan mengkilap, pendeta yang bersemangat, pria-pria berjas, wanita berpenampilan bersih…

Tunggu, di mana Dia?

Kembali ke rumah, kulepas segala atribut keren dan rapi yang kukenakan. Kukenakan pakaian rumahan yang bau keringat dan celana bau kencing. Kunyalakan kipas anginku dan mengeluh,

"Sebenarnya kau malaikat atau penipu sih?"

Kusambar kartu undangan itu dari saku kemejaku, meletakkannya di depan mata sambil melemparkan tubuh ke ranjang.

Kubaca kembali baik-baik undangan itu, di sana, beberapa jarak di bawah tulisan "Raja Segala Raja", tertulis dengan tinta merah lokasi pesta yang sesungguhnya.

TEMPAT : Angkringan, emperan toko, trotoar, kolong jembatan, penjara, lokalisasi, medan perang, daerah gempa, rumah duka, penampungan tuna grahita, panti wredha, wisma cacat ganda, panti asuhan, inkubator, gang tempat transaksi kejahatan, diskotek, panti rehabilitasi, kamar pemuda yang ingin bunuh diri, tempat ratapan dan air mata, rumah keputusasaan dan ketidakberdayaan, meja makan orang-orang yang terluka dan hancur hati,



Rayakan Natal Dengan Kesederhanaan


MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Seluruh umat Kristiani mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Natal, 25 Desember 2011. Berbagai kegiatan dan perayaan Natal Bersama pun telah dilaksanakan, mulai lingkungan organisasi, sekolah, instansi, sampai lingkup keluarga.

Kelap-kelip cahaya lampu dari pohon terang, beberapa pekan ini, terlihat menghias rumah-rumah warga  Kristiani. Begitu pula di jalan-jalan, pertokoan, dan sejumlah perkantoran bahkan dijalan-jalan raya pohon-pohon Natal berbagai bentuk nan indah tampak semarak

Hari Natal pun kita selalu disajikan pemandangan kemewahan...
Tidak ada satu gereja pun yang tidak di hias dengan berbagai hiasan mewah (Kecuali gereja di pedalaman) bahkan hiasan kandang domba pun bukan lagi bisa disebut kandang domba tapi lebih tepat disebut Vila domba yang mewah.

Dan hampir semua gereja mengadakan PESTA MAKAN setelah kebaktian Natal, dengan berbagai makanan lezat....dan tong sampah penuh dengan sisa makanan yang terbuang sia-sia....
Apakah PESTA Discount, PESTA MAKANAN LEZAT dan Kemewahan Hiasan yang menjadi kontekstual peristiwa Natal....????


Bila kita kembali renungkan peristiwa Natal....

Mengapa YESUS lahir disebuah Kandang Domba yang bau dan hina, kenapa Allah tidak mengatur skenario kelahiran Yesus di sebuah hotel mewah dengan menyisahkan satu kamar untuk Yusuf & Maria, sehingga Yesus bisa lahir dengan segala fasilitas...

Tetapi Alkitab menulis bahwa DIA membuat semua hotel penuh...sehingga Yusuf & Maria harus bermalam di kandang domba... tidak bisakah kita memahami maksud dan makna kelahiran-Nya di sebuah Kandang yang bau dan hina....!!!!

Dengan YESUS lahir disebuah kandang maka sejak awal kelahiran-Nya DIA berkumpul dengan orang-orang miskin & marginal seperti para gembala Domba, dan itu terus Yesus lakukan dalam pelayanan-Nya dalam membela kaum marginal, terbuang, miskin, kelaparan dan orang pendosa dari pandang/penilaian orang-orang Farisi.

Jadi apakah kita berani menyatakan :

"Yesus...Jangan datang dalam pesta Natal gereja kami, tapi kami mohon sudilah ENGKAU datang keseluruh dunia, hapuslah air mata kami, kenyangkanlah setiap perut yang kelaparan, hiburlah kami yang miskin & yang disingkirkan dunia, berilah kami pengharapan baru & gemakanlah lonceng Natal dalam hati kami sekarang & sampai waktu kami mati."
Ada seorang Imam menyatakan :
"Selama ini Yesus dibiarkan di luar sedangkan kita merayakan pesta natal dengan kemewahan, Terus kalau pesta di gereja kita tidak ada Yesus? kita memestakan siapa?", pernahkah kita membayangkan Yesus menangisi anak-anaknya yang merayakan kelahiran-Nya dengan pesta mewah yang berlebihan sedangkan Yesus sendiri selalu mengajarkan anak-anakNya untuk hidup dalam kesederhaan. Pernahkan kita berpikir bahwa kita telah menyalibkan Yesus untuk kedua kalinya dengan menghambur-hamburkan uang dengan pesta natal yang begitu mempesona padahal masih banyak saudara-saudara kita yang hidup dalam kemiskinan bahkan hidup jauh dibawah kelayakan. Pernahkah kita berpikir untuk berbagi sukacita natal dengan saudara-saudara kita yang miskin dan papah dan menyaksikan senyum kebahagiaan mereka dibandingkan dana natal yang telah kita kumpulkan kita habiskan dengan pesta pora yang sia-sia. Janganlah kita menjadikan kelahiran-Nya dengan pesta TOPENG KEMUNAFIKAN. 

Natal bukanlah pesta, Natal bukanlah kemewahan, Natal bukanlah sekedar menyayikan Lagu Natal, namun Natal adalah sebuah Renungan tentang kesederhanaan, keterbatasan dan penderitaan.

Ditepi palungan-Mu ya Tuhan kami bertelut
Menyatu dengan Maria dan Yusuf
Kami mengaku tentang keluarga kami
yang tenggelam dalam polusi jaman ini
Kami kerap mampu cukupkan materi
Tapi Lupa memberi cinta kasih

Ditepi palungan-Mu ya Tuhan kami bertelut
Menyatu dengan para gembala
Kami sering menyerah pada roh ketakutan
kami takut suarakan Kebenaran
kami takut hadirkan Kasih-Mu didunia
kami takut kurus bila menempuh jalan lurus

Ditepi palungan-Mu ya Tuhan kami bertelut
menyatu dengan para Majus
Kami hanyut dalam mengejar pengetahuan
hingga kesampingkan moral dan etika Kristen
Kami mendewakan keinginan sesaat
hingga lupa minta petunjuk arah

Beri kami pengampunan ya Tuhan
Agar kami siap menyambut kedatangan
Sang Juru Slamat, Kristus Tuhan
didalam hati Kami

Semoga Terang Natal akan tinggal di Hati kita dan menjadi terang bagi anda dan keluarga, Selamat hari natal dan tahun baru, Gloria in exelsis Deo

Matius 25:40 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." 


Indahnya Mamasa

Minggu, 11 Desember 2011


MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Mamasa adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Barat, ibu kotakabupaten ini terletak di Kota Mamasa, sekitar 340 km dari Kota Makassar atau dapat ditempuh sekitar 10 jam dengan menggunakan jalan darat.  Kota ini dapat ditempuh sekitar 6 jam dengan menggunakan mobil dari kota Pare-Pare, pusat kawasan pengembangan ekonomi terpadu di propinsi Sulawesi Selatan sekitar 190 km.

Kabupaten Mamasa yang mempunyai ketinggian ± 1000 m di atas permukaan air laut dikelilingi atau berbatasan langsung dengan beberapa daerah, bagian utara berbatasan dengan kabupaten mamaju, bagian selatan berbatasan dengan kabupaten Polewali Mandar, bagian barat berbatasan  dengan kabupaten mamuju dan bagian timur berbatasan dengan kabupaten tana Toraja dan kabupaten pinrang.

Jarak dari ibukota Kab. Mamasa ke ibukota provinsi Sulbar (Mamuju)yang melewati Kab. Polewali Mandar dan Kab. Majene berjarak 286 Km sedangkan jika melewati Kec. Mambi, Aralle, Tabulahan dan Salubatu Kab. Mamuju berjarak 148 Km dan jarak ke kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yaitu 340 Km.

Sangat di sayangkan Rumah Asli adat Mamasa banyak yang tidak mendapatkan perawatan bahkan ada beberapa Rumah adat yang sudah direnovasi sehingga keasliannya tidak lagi dipertahankan. Sebenarnya rumah adat ini tidak menggunakan Paku sedikitpun namun oleh karna perkembangan sehingga ada beberapa rumah yang sudah menggunakan atap seng.

Pasar di Mamasa



Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat akan membangun pasar di Kabupaten Mamasa dengan anggaran sekitar Rp20 miliar di tahun 2012.

Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Selasa mengatakan, pembangunan pasar di Mamasa itu akan mengandalkan anggaran dari pemerintah pusat melalui APBN tahun 2011.

"Pembangunan pasar Mamasa telah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat untuk dianggarkan di tahun 2012 melalui APBN melalui persetujuan komisi VI DPR-RI,"katanya.

Menurut dia, untuk lahannya pemerintah di Sulbar telah menyediakan melalui jasa seorang pengusaha dari Bali yang juga putra daerah di Sulbar yakni Zaenal Tayeb.

"Pengusaha terbesar di Bali Zaenal Tayeb menghibahkan lahannya untuk membangun pasar di Mamasa sekitar empat hektar," katanya.

Ia berharap dengan akan dibangunnya pasar di Mamasa tidak akan lagi membuat masyarakat Mamasa menjadi kesulitan dalam melakukan transaksi ekonomi dan akan lancar dalam melakukan aktivitas ekonominya.

"Selama ini masyarakat Mamasa tidak memiliki pasar dalam memacu roda ekonominya dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya," katanya menambahkan.

Pertanian di Mamasa


Penduduk Mamasa sebagian besar bergerak di sektor pertanian, karena jika di lihat dari kondisi gografis Mamasa memang sangat ber potensi untuk dijadikan sebagai daerah sector pertanian. Dalam perjalananya daerah ini sudah digarap oleh petani-petani secara berkala  salah satu daerah yang cukup potensial untuk bisa dimanfatkan sebagai jantung kethanan pangan kota Mamasa adalah daerah Sumarorong , karena berbagai macam tanaman-tanaman bisa hidup di Sumarorong , misalkan tanaman Kopi, Cokelat, Jagung, kakao, dan tanaman lainya. Dalam mengelola lahan pertanian  mereka masyarakat Sumarorong  masi mengandalkan  tenaga manual, sehingga bentuk-bentuk pertumbuhan dibidang pertanian belum begitu muncul di masayarakat luas.

Seiring dengan berkembangnya jaman daerah ini sudah mulai tersentuh dengan berbagai macam pengaruh globalisasi baik itu dalam bentuk tehknologi, pengetahuan, dan lainya. Sehingga masyarakat disini pun merasa telah menyambut hidup baru, ketika diperhadapkan dengan perkembangan-perkembangan yang begitu “agresif”  yang mampu merubah polah hidup pertanian masyarakat Sumarorong dalam waktu yang relative singkat. Kebiasaan-kebiasaan petani dalam mengelolah lahan pertanian pun sudah mulai terpola ke ranah modern. Begitu banyaknya hal yang baru masuk ke daerah ini seolah-olah telah merubah paradigma yang telah lama tertanam dalam masyarakat Sumarorong. Kini masyarakat di daerah ini dengan perlahan mulai melakoni lirik baru yang ditawarkan oleh perkembangan tehknologi. Kebiasaan-kebiasaan mengelolah lahan pertanian yang dulunya mengunakan tenaga manusia, dengan basis gotong royong kini mulai berubah dengan mengunakan tenaga mesin yang system kerjanya sangat cepat.

Dengan secara kasat mata jika dilihat dari sisi kebudayaan memang ada nilai-nilai yang hilang dalm perkembangan ini, nilai yang dimaksudkan adalah nilai kekeluargaan, solidaritas, kebersamaan, namun hal ini seolah-olah bukanlah menjadi masalah. Solidaritas, kekeluargaan, kebersamaan yang dimaksudkan di atas adalah, kebiasaan awal yag dilakukan petani sebelum tersentuh dengan budaya tehknologi, yaitu kebiasaan gotong royong masayarakat Sumarorong dalam mengolah lahan pertanian, kini telah terkikis dengan hadirnya mesin-mesin pertanian yang sistem kerjanya sangat singkat.

Tetapi di sisi lain dengan hadirnya tehknologi di bidang pertanian, justru menghidupkan pertumbuhan ekonomi yang cukup memuaskan. Hal ini bisa penulis lihat dari pemasaran hasil pertanian di Sumarorong. Awalnya hasil-hasil pertanian sebelum tersentuh ,oleh alat-alat tehknologi hanya dipasrkan di dalam daerah Mamasa itupun hasil pertanian  dan daerah tetangga seperti Pol-Man (Polewali Mandar) itupun sangat terbatas, nah setelah masuknya alat-alat tehknologi di Sumarorong daerah ini sudah mulai melangka kedepan untuk memasarkan hasil pertanianya di tingkat Kota besar seperti Makasar.




Kain Tenun Sambu Mamasa Berpeluang Kalahkan Kain Batik



MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Kain Sambu? Kain tradisional ini memang belum begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun, potensi untuk menjadi incaran pasar dunia, bisa jadi tidak kalah dengan kain batik.

Kain Sambu adalah kain khas daerah Mamasa, Sulawesi Barat. Dibuat dengan menggunakan alat tenun. Kain sambu memang belum sepopuler batik atau ulos yang sudah mendapat pengakuan dunia. Namun, potensi kerajinan kain tradisional asal Mamasa, Sulbar, ini cukup menjanjikan. 



Kain Adat Mamasa adalah warisan budaya dari para leluhur yang diajarkan turun temurun. Pembuatan kain tenun Sambu ini dikerjakan oleh para wanita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, hampir semua ibu rumah tangga di Mamasa pada masa lalu yang notabene Mamasa pada saat itu masih terisolasi, bisa membuat tenun Sambu hal ini dikarenakan jarak yang jauh dari kota sehingga mereka tidak sanggup untuk membeli sarung (sambu’) untuk dipakai pada malam hari. 


Beberapa sumber bahkan mengatakan beberapa Sambu Mamasa dibawa ke Toraja. Entah benar atau tidak, namanya juga ‘katanya’. Hehehe. Saya sendiri menyukai produk jas dengan corak Sambu, aneka jenis Sambu, hiasan gantung yang biasa digunakan pada saat pernikahan dan aneka macam aksesori pakaian. Memang, ada rupa ada harga. Harga produk-produk ini tidak semuanya ramah bagi kantong backpacker. 

Hal ini sangat wajar mengingat proses pembuatannya yang sangat sulit dan memakan waktu sehingga harga beberapa produk ini cukup tinggi, hingga ratusan ribu. Untuk yang mencari kualitas, wajib banget membeli souvenir-souvenir ini. Semua souvenir ini buatan tangan dan dikerjakan dengan tulus, terutama Sambu-nya. 


Namun, bagi yang koceknya terbatas, ada beberapa pilihan souvenir yang cukup murah seperti gelang, gantungan kunci dan beberapa buah Sambu kecil yang bisa digunakan menjadi syal atau taplak. Ibu ini mengklaim bahwa harga yang ia tawarkan sudah cukup murah karena langsung dari pengrajinnya sendiri. Ibu ini sendiri yang mengelola beberapa pengrajin di beberapa tempat di Mamasa. Ibu ini juga sudah sering dan rajin melakukan pameran di berbagai tempat demi mempromosikan kerajinan tangan baik tenun maupun ukiran Mamasa. Bravo, ibu! Teruskan terus perjuanganmu mengangkat nama Mamasa! Kami salut! 


Tari Bulu Londong Mamasa



MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Tari Bulu londong adalah tarian tradisional yang dilakukan sebagai pengucapan syukur dalam acara Rambutuka ‘ yang berlatar belakang nazar disebut Sanaya, karena telah sembuh dari penyakit yang diderita oleh seseorang atau berhasil dalam medan perang Tarian ini dilakonkan oleh sejumlah Pria . Semakin banyak penarinya semakin semarak.

Busana dan perlengkapan :

1. Busana : Baju adat Mamasa

2. Alat : Kepala Manusia, sengo, Terompet alam bambu, tombak /pedang, Untak



Kenapa Anggota DPR Lebih Suka Bertengkar?

Kamis, 08 Desember 2011



JAKARTA — (MAMASA CYBER NEWS) Mengapa Anggota DPR selalu saja mengedepankan emosi dan PENDEKATAN KONFRONTATIF, setiap kali melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Pemerintah atau Wakil Pemerintah?

Pertanyaan tersebut selalu muncul di benak saya, setiap kali mendengar atau melihat, melalui media dan tayangan TV, berita tentang jalannya RDP antara pihak Pemerintah dan DPR. Seperti yang terjadi kemarin, ketika Komisi III DPR dan Menkumham melakukan pembahasan seputar kebijakan pengetatan pemberian remisi dan pembebasan bersyarat bagi para terpidana korupsi.

Sebuah kebijakan dari Menkumham yang baru, dan mendapat apresiasi positif dari masyarakat dan para penggiat anti korupsi. Namun justru mendapat tentangan keras dan penuh emosi dari beberapa Anggota Dewan. Seperti yang diperlihatkan hari ini oleh Wakil Ketua Komisi III DPR dari fraksi GOLKAR, Aziz Syamsuddin, yang sempat mengancam dan menghardik Menkumham Amir Syamsuddin dan wakilnya, Denny Indrayana.

Dalam masalah ini, beberapa anggota DPR, khususnya dari Komisi III, terkesan lebih membela kepentingan para koruptor yang terkena dampak kebijaksanaan Menkumham tersebut.

Mengapa? Jika para Anggota Komisi III DPR menghormati keinginan rakyat yang mereka wakili, dan setia pada komitmen untuk memberantas korupsi yang telah menggurita, yang seharusnya mereka pertanyakan adalah: apakah kebijakan pengetatan pemberian remisi dan pembebasan bersyarat bagi para koruptor itu baik dan dapat dilakukan? Apakah kebijakan ini berpotensi melanggar Undang-undang dan peraturan yang telah ada? Jika kebijakan ini dianggap baik, tapi berpotensi melanggar UU dan peraturan yang ada, perlukah melakukan revisi atau membuat UU yang baru?
Menurut saya, pertanyaan-pernyataan tersebut di atas cukup sederhana, dan bisa muncul di benak para awam sekalipun. Tetapi mengapa tidak muncul di pikiran mereka? Atau pernah menggedor-gedor pikiran, tetapi karena alasan tertentu mereka enggan menyuarakan? Mungkin hanya mereka sendiri dan Tuhan yang tahu jawabnya!


Kurs USD - IDR

Sumber: BI

Forex


The Forex Quotes are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Majene

Kebutuhan Mamasa

 

© Copyright Berita Mamasa 2011 | Design by Mamasa Cyber News | Published by Mamasa Cyber News 2012 | Powered by MCN 2012.