News update:

Turbin Listrik Mikrohidro Buatan Linggi

Sabtu, 17 Desember 2011



Linggi (45) memupus sejarah gelap warga Desa Batang Uru, Kecamatan Sumororang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yang selama puluhan tahun tidak terlayani listrik PT PLN. Turbin listrik mikrohidro buatannya menerangi malam dan memutar roda ekonomi warga.

MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Di tengah krisis listrik nasional, warga Batang Uru dan 50 desa lainnya justru berlimpah energi.
”Sebelum ada listrik, desa ini sepi. Kalau malam gelap sekali. Kalau ada keperluan malam keluar rumah, kami bawa obor atau lampu minyak,” ujar Sappe (80), warga Batang Uru, Minggu (7/2).

Kesulitan warga seperti warisan turun-temurun. Linggi yang mantan Kepala Desa Batang Uru terpanggil untuk mengakhirinya. Ia tidak mau lagi berpangku tangan menunggu kehadiran pemerintah yang entah kapan akan muncul untuk membangun desanya.

Pengetahuan membuat turbin pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang ditimba dari Yayasan Turbin dipraktikkannya. Linggi merogoh saku pribadi untuk membuat turbin berdaya 3.000 watt di bengkel sederhana miliknya. Pada 1993 aliran air Sungai Panderangan berubah menjadi energi listrik yang menerangi malam di Batang Uru.

Tiga tahun kemudian turbin diganti dengan kapasitas 8.000 watt. Dua tahun berikutnya Linggi menambah dua turbin masing-masing berdaya 7.000 watt. Sebagian daya dipakai untuk mengembangkan bengkel pembuatan turbin milik Linggi dan selebihnya untuk warga.

Pada 2007 dibangun turbin baru berkapasitas 30.000 watt, kerja sama masyarakat serta Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dan Proyek Tenaga Listrik Mikrohidro. Listrik pun mengalir siang-malam. Warga masyarakat Batang Uru bisa mengembangkan usaha bengkel las, toko kelontong, warung makan, dan penggilingan padi bertenaga listrik.

Inisiatif cerdas Linggi itu bak era Renaisans (kebangkitan kembali) warga Batang Uru serta 50 desa lain di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah, yang kini memasang turbin buatan Linggi. Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (Bakti) mencatat ada 15.000 pelanggan yang menikmati listrik.


Share this Article on :
 

© Copyright Berita Mamasa 2011 | Design by Mamasa Cyber News | Published by Mamasa Cyber News 2012 | Powered by MCN 2012.