News update:

Pederita Malaria Sulbar Capai 2.579 Kasus

Selasa, 24 Januari 2012



Mamuju, (MAMASA CYBER NEWS) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, menyebutkan, jumlah penderita penyakit malaria yang dinyatakan positif 2011 mencapai 2.579 kasus tersebar pada lima kabupaten di wilayah itu.

Kepala Dinkes Sulbar dr.Achmad Azis di Mamuju, Kamis (19/01), mengatakan, berdasarkan data yang masuk terkait kasus penyakit malaria untuk 2011 mengalami peningkatan apabila dibandingkan pada 2010 mencapai 1.301 kasus.

"Meningkatnya kasus penyakit malaria yang dilaporkan oleh petugas medis selama 2011 patut diwaspadai. Karena itu dibutuhkan gerak nyata guna menekan angka kasus yang terjadi di daerah ini,"katanya.

Menurut dia, kemungkinan besar masih ada kasus penyakit malaria yang belum sempat terdeteksi karena belum melakukan pemeriksaan pada pusat layanan kesehatan.

"Data kasus malaria yang positif ini sesuai dengan hasil pemeriksaan sebanyak 9.318 dan kasus penderita malaria yang diketahui tanpa pemeriksaan sebanyak 21.954 orang,"urainya.

Achmad menerankan, hanya berselang satu tahun dari sekarang angka penderita malaria meningkat tajam. Ini cukup mengerikan apabila tidak dilakukan tindakan untuk meredam meningkatnya penyakit malaria.

Ada dua kabupaten dari lima kabupaten di Sulbar ditetapkan sebagai daerah zona merah penyakit malaria yakni Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamuju Utara.

"Kasus tertinggi terdapat di Kabupaten Mamuju 1.316 kasus malaria positif dan Mamuju Utara sebanyak 846 kasus,"katanya.

Sementara tiga kabupaten lainnya yakni Mamasa ditemukan sebanyak 236 kasus, Polman sebanyak 119 kasus dan Majene sebanyak 59 kasus.

"Kasus temuan malarian terendah di Kabupaten Majene. Ini karena luas wilayahnya relatif kecil dengan ditunjang dengan hadirnya tenaga medis untuk melakukan advokasi penyebaran malaria,"tutur Achmad Azis.

Achmad Azis menambahkan, malaria merupakan penyakit menular yang sangat membahayakan. Bahkan secara nasional setiap tahun penyakit malaria menjangkiti sekitar 500 juta manusia dan lebih satu juta yang kemudian meninggal dunia.

"Malaria merupakan salah satu penyakit yang mempengaruhi tingginya kematian bayi, anak balita, wanita hamil yang muaranya dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia," pungkasnya.


Sumber : Fakta Pos
Share this Article on :
 

© Copyright Berita Mamasa 2011 | Design by Mamasa Cyber News | Published by Mamasa Cyber News 2012 | Powered by MCN 2012.