News update:

Teknis Budidaya: BUDIDAYA KOPI - Part I

Selasa, 17 Januari 2012



(MAMASA CYBER NEWS) Tanaman kopi (Coffea sp.) sebagian besar merupakan perkebunan rakyat dengan penerapan teknologi budidaya
yang masih terbatas. Bila penerapan teknologi budidaya di perkebunan kopi rakyat tersebut diperbaiki, produksinya bisa
ditingkatkan. Teknologi yang dianjurkan untuk diterapkan adalah teknologi budidaya kopi poliklonal.
Ada empat faktor yang menentukan keberhasilan budidaya kopi, yaitu: 
  1. Teknik penyediaan sarana produksi,
  2. Proses produksi/budidaya, 
  3. Teknik penanganan pasca panen dan pengolahan (agroindustri), dan 
  4. Sistem pemasarannya. 

Keempat-empatnya merupakan kegiatan yang berkesinambungan yang harus diterapkan dengan baikdan benar. Dalam era perdagangan bebas, komoditas kopi sebagai bahan baku utama industri kopi bubuk, mutu menjadi penentu daya saing di pasar ekspor maupun dalam negeri. Dengan teknik budidaya yang baik dan sesuai maka bisa dihasilkan mutu produk (biji kopi) yang baik dan sesuai dengan kehendak konsumen. 

Hal tersebut perlu diperhatikan para pekebun kopi agar usaha taninya dapat berhasil baik, produksi kopinya tinggi dan pendapatan petani juga tinggi.

SYARAT TUMBUH

Kondisi lingkungan tumbuh tanaman kopi yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kopi adalah tinggi tempat dan tipe curah hujan. Sebab itu, jenis tanaman kopi yang ditanam harus disesuaikan dengan kondisi tinggi tempat dan curah hujan di daerah setempat.

Selama ini, jenis kopi yang biasa ditanam di perkebunan rakyat seperti di Lampung adalah kopi arabika dan robusta. Padahal kedua jenis tanaman kopi tersebut menghendaki persyaratan tumbuh yang berbeda.

Kopi arabika menghendaki ketinggian lahan yang lebih tinggi dari kopi robusta agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Penanaman kopi arabika pada lahan dataran rendah produktivitasnya akan menurun dan lebih rentan terhadap penyakit karat daun, sedangkan penanaman kopi robusta di daerah Lampung cocok ditanam pada ketinggian antara 300-600 m di atas permukaan laut.


TEKNOLOGI BUDIDAYA
Bahan Tanam Cara perbanyakan kopi robusta dan kopi arabika berbeda, sehingga penggunaan bahan tanam kopi robusta pun berbeda dengan kopi arabika. Kopi robusta diperbanyak secara vegetatif, sehingga bahan tanaman yang digunakan berupa klon. Sedangkan kopi arabika biasanya diperbanyak dengan benih sehingga bahan tanam anjurannya berupa varietas. Bahan tanam kopi arabika yang telah dilepas Menteri Pertanian ada lima varitas, yaitu: AB 3, USDA 762, S 795, Kartika 1, dan Kartika 2. 

Petani di Lampung kebanyakan menanam kopi robusta. Kopi robusta memiliki sifat menyerbuk silang, maka untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitasnya dapat dicapai dengan menggunakan (3-4) klon unggul (poliklonal) yang berkomposisi secara tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan tertentu.


Cara Membentuk Kebun Kopi Poliklonal

Persiapan pembibitan :

  • Buat bak pendederan dalam bentuk guludan setinggi 30 cm panjang 10 m dan lebar 120 cm, mengarah utara-selatan.
  • Pada bagian atas guludan ditabur pasir setebal 5 cm. 
  • Pada tempat pembibitan diberi naungan dengan atap alang-alang berbentuk miring, tinggi bagian depan 120 cm (menghadap ke timur) dan tinggi bagian belakang 90 cm


  • Pilih klon-klon anjuran yang akan dijadikan bibit, diambil dari tunas air atau wiwilan maksimum 3 ruas (dibuang sekitar 10 cm dari ruas pertama) yang kemudian dicelupkan ke dalam air kencing (urine) sapi 10% selama 10 detik (untukmempercepat perakaran), selanjutnya disemai di bak pendederan. Setelah berumur 1 bulan di persemaian, segera dipindahkan ke polibag (ukuran 1 kg) dengan media tanah + pupuk kandang (perbandingan 1:1). Pemeliharaan dilakukan dengan menyiram larutan GIR (campuran kotoran sapi, urea dan air dengan perbandingan 10:1:10) sebanyak ½ batok kelapa setiap seminggu sekali. Setelah 8 bulan bibit bisa langsung ditanam di lapang.
Persiapan tanam dan penanaman.

Pertanaman kopi memerlukan pohon pelindung. Makanya, sebelum menanam kopi terlebih dahulu menanam pohon pelindung. Di Lampung pohon pelindung yang banyak dipakai petani adalah glirisidea (gamal/kayu hujan). Tahapan persiapan tanam dan penanaman kopi sbb:
  • Tanamlah pohon pelindung. Sebaiknya menggunakan jenis lamtoro yang ditanam satu tahun sebelum kopi ditanam. Penanaman pohon pelindung diletakkan pada satu titik diantara empat pohon kopi. 
  • Setelah pohon pelindung tumbuh, sekitar 1-3 bulan menjelang musim hujan, buatlah lubang tanam untuk kopi dengan ukuran (panjang x lebar x dalam) 60x60x60 cm. Lubang tanam diisi pupuk kandang (kotoran sapi) sebanyak 10 kg/lubang, kemudian ditutup dengan tanah bekas galian. 
  • Lubang tanam digali lagi seluas satu cangkul (sedalam 20 cm) pada saat penanaman. Penanaman kopi secara poliklonal dengan membentuk komposisi (3-4 klon) yang sesuai. Masing-masing klon ditanam secara berbaris diantara pohon pelindung seperti Gambar 3


Bersambung ke bagian II

Share this Article on :
 

© Copyright Berita Mamasa 2011 | Design by Mamasa Cyber News | Published by Mamasa Cyber News 2012 | Powered by MCN 2012.