News update:

Undangan Natal 2011

Rabu, 14 Desember 2011


MAMASA — (MAMASA CYBER NEWS) Tempo hari seorang malaikat memberiku undangan. "Perayaan Natal 2011 Tahunan", kartunya bertulis. Terukir besar-besar di tengah kartu tersebut ialah nama Sang Pengundang dengan tinta emas,"Yesus Kristus," katanya. Tepat di bawah tulisan tersebut, "Raja Segala Raja" terukir dengan tinta perak. Namun sebelum aku berkata "wow", sang malaikat telah menghilang.

Segera waktu yang ditetapkan tiba, hingga kusiapkan setelan terbaikku. Pakaian terkeren, celana terlicin, parfum terharum, rambut terklimis, sepatu paling mengkilap. Kutatap kartu undangan itu dan berdecak,"Raja Segala Raja…"

Tujuanku satu yang pasti: gedung gereja. Tuhan pasti mengundangku ke sana. Tempat orang-orang beragama berkumpul, memuji dan menyembah Tuhan. Ya, di antara wajah penuh senyum, hiasan Natal, pakaian bagus, wangi parfum, pohon cemara, lilin, dan bangku gereja… di antara lagu-lagu menyentuh, romantika drama Natal, khotbah syahdu dan sentimental…

Tapi tunggu… Di mana Dia?
Perayaan pun selesai, dengan kotak makanan tertumpuk di tong sampah, lilin bekas, dan gereja kembali sepi. Orang-orang keluar dengan wajah penuh tawa, gembira seperti tanpa beban. Namun dari kerumunan ribut itu, aku celingukan mencari Yesus. Di mana Dia?

Ah, sudah kuduga. Aku salah tempat. Dia pasti ada di hotel berbintang atau restoran mewah.

Rupanya gereja berpindah ke hotel berbintang dan restoran mewah. Pasti mereka telah mengantisipasi kegemaran Tuhan. Perayaan setahun sekali, bukankah harus sepenuh hati? Tak salah lagi, Tuhan pasti mengundangku ke sini, untuk menunjukkan kekayaan dan kemuliaan-Nya. Dan di antara kursi-kursi berselimut, meja-meja bundar, suara merdu paduan suara, perhiasan mengkilap, pendeta yang bersemangat, pria-pria berjas, wanita berpenampilan bersih…

Tunggu, di mana Dia?

Kembali ke rumah, kulepas segala atribut keren dan rapi yang kukenakan. Kukenakan pakaian rumahan yang bau keringat dan celana bau kencing. Kunyalakan kipas anginku dan mengeluh,

"Sebenarnya kau malaikat atau penipu sih?"

Kusambar kartu undangan itu dari saku kemejaku, meletakkannya di depan mata sambil melemparkan tubuh ke ranjang.

Kubaca kembali baik-baik undangan itu, di sana, beberapa jarak di bawah tulisan "Raja Segala Raja", tertulis dengan tinta merah lokasi pesta yang sesungguhnya.

TEMPAT : Angkringan, emperan toko, trotoar, kolong jembatan, penjara, lokalisasi, medan perang, daerah gempa, rumah duka, penampungan tuna grahita, panti wredha, wisma cacat ganda, panti asuhan, inkubator, gang tempat transaksi kejahatan, diskotek, panti rehabilitasi, kamar pemuda yang ingin bunuh diri, tempat ratapan dan air mata, rumah keputusasaan dan ketidakberdayaan, meja makan orang-orang yang terluka dan hancur hati,



Share this Article on :
 

© Copyright Berita Mamasa 2011 | Design by Mamasa Cyber News | Published by Mamasa Cyber News 2012 | Powered by MCN 2012.