News update:

Harga Pupuk Naik, Petani di Polman Meradang

Rabu, 18 Januari 2012




MAMASA - (MAMASA CYBER NEWS) Harga pupuk naik 12,5 persen membuat petani di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, meradang. Betapa tidak selain harga pupuk urea yang naik tiba-tiba saat memasuki musim tanam, berimbas pula pada harga obat-obatan pembasmi hama.

Harga pupuk urea yang sebelumnya dijual Rp 80 ribu per sak isi 50 kilogram, kini mencapai Rp 91 ribu di tingkat pengecer. Kondisi makin parah dengan lambannya distribusi pupuk ke tingkat pengecer dan petani. Kondisi ini membuat petani sulit mendapatkan pupuk sejak sepekan terakhir.

Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi terutama pupuk jenis urea dari Rp 1.600 menjadi Rp 1.800 per kilogram. Petani tak bisa berbuat banyak meski harga pupuk mahal. Mereka terpaksa membeli pupuk dengan harga tinggi karena tanaman padi mereka sudah harus segera dipupuk.

Distributor pupuk di Polewali Mandar Haris mengakui adanya kenaikann harga pupuk urea dan pupuk organik sejak memasuki musim tanam. Menurut Haris kenaikan harga pupuk, termasuk pupuk organik dan obat-obatan, diduga dipicu gejolak pasar. Saat semua jenis kebutuhan pokok dan barang lain merangkak naik, harga pupuk juga meningkat untuk menyesuaikan harga di pasaran.

Keluhan serupa disampaikan para petani di Kabupaten Mamuju, Majene, dan Mamasa di Provinsi Sulbar. Lambatnya distribusi pupuk di tingkat distributor membuat petani sepekan terakhir kesulitan mencari pupuk di pengecer.

Para petani berharap pemerintah benar-benar bisa berfungsi sebagai regulator untuk menjaga kestabilan harga gabah terutama pada musim panen tiba. Sehingga petani tak semakin terpuruk

Sumber : Liputan 6
Share this Article on :
 

© Copyright Berita Mamasa 2011 | Design by Mamasa Cyber News | Published by Mamasa Cyber News 2012 | Powered by MCN 2012.