News update:

6000 Siswa di Sulbar Putus Sekolah

Rabu, 01 Februari 2012



Mamuju (MAMASA CYBER NEWS) - Sebanyak 6000 orang siswa di Provinsi Sulawesi Barat putus sekolah, sehingga butuh perhatian dari pemerintah untuk segera ditanggulangi.

"Sekitar 6000 orang siswa di Provinsi Sulbar mulai dari tingkat SD hingga SMP putus sekolah, sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah provinsi maupun pusat untuk segera ditanggulangi," kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulbar Jamil Barambangi di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, siswa putus sekolah itu tersebar merata pada lima Kabupaten di Sulbar, yakni Kabupaten Mamuju, Mejene, Polman, Mamasa, dan Mamuju Utara.

Menurut dia, siswa putus sekolah di Sulbar dipengaruh beberapa faktor diantaranya karena tidak memiliki biaya melanjutkan pendidikan maupun karena tingkat kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya juga kurang meski punya biaya.
Selain itu kata dia, juga karena akses pemukiman masyarakat yang jauh dari sekolah khususnya yang berada pada wilayah terpencil, sehingga menyulitkan siswa bersekolah.

"Kemudian karena faktor kultural yakni bagi siswa perempuan yang tidak dikehendaki orang tuanya bersekolah karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan,"katanya.

Menurut dia, tingginya angka putus sekolah tersebut menjadi beban dan tantangan bagi pemerintah di Sulbar untuk menanggulanginya agar siswa putus sekolah dapat kembali melanjutkan pendidikan.

"Ini ancaman bagi kita semua karena jika dibiarkan akan menjadi beban negara dalam rangka meningkatkan pendidikan untuk memajukan pembangunan dibidang pendidikan bangsa ini,"katanya.

Oleh karena itu ia mengatakan, pada 2012 pemerintah Sulbar segera menjalin kerja sama dengan Unicef dan lembaga donor internasional The Asia Foundation untuk menekan angka siswa putus sekolah

"Akan dicanangkan sejumlah program pendidikan agar anak dapat kembali kesekolah dengan tema program "Ayo kembali sekolah" agar siswa dapat kembali sekolah tanpa beban lagi,"katanya.

Selain itu akan dicanangkan program wajib belajar 12 tahun bertepatan pada peringatan hari pendidikan nasional pada 2 Mei 2012.

"Wajib belajar sembilan tahun sudah tidak digunakan lagi tetapi akan ditingkatkan menjadi wajib belajar 12 tahun agar tidak ada lagi siswa yang putus sekolah mulai dari tingkat SD sampai SLTA,"katanya.


Sumber : Antaranews
Share this Article on :
 

© Copyright Berita Mamasa 2011 | Design by Mamasa Cyber News | Published by Mamasa Cyber News 2012 | Powered by MCN 2012.